Kamu Nggak Overthinking, Kamu Cuma Kesulitan Mengekspresikan Diri

 

🤯 Kamu Nggak Overthinking, Kamu Cuma Kesulitan Mengekspresikan Diri

(Mengenal Mekanisme Otak dan Energi di Balik Pikiran yang Tak Pernah Tenang)

By Erlang Prayudha

🌪️ Overthinking Bukan Tanda Lemah — Itu Mekanisme Bertahan Hidup

 

Berapa kali kamu dibilang “terlalu banyak mikir”?
Atau dianggap “terlalu sensitif”?
Atau bahkan “terlalu ribet sendiri”?

Padahal sesungguhnya — kamu tidak overthinking, kamu hanya tidak tahu bagaimana cara merasa dengan aman.

Overthinking bukan kelemahan.
Ia adalah mekanisme bertahan hidup dari seseorang yang terbiasa merasa tidak aman sejak kecil.

Otakmu terus bekerja bukan karena ingin repot, tapi karena sedang mencoba melindungimu dari rasa sakit yang dulu pernah kamu alami.

🧠 Otak yang Sibuk = Tubuh yang Takut Merasa

 

Ketika kamu merasa tidak aman untuk mengekspresikan diri —
tubuhmu akan mematikan jalur emosi dan memindahkan energinya ke kepala.

Secara biologis, sistem saraf otonom akan mengalihkan energi dari sistem limbik (pusat emosi) ke korteks prefrontal (pusat logika dan analisis).

Tapi ini bukan logika jernih.
Ini logika panik.

  • “Kenapa aku begini ya?”

  • “Apa aku salah ngomong?”

  • “Gimana caranya biar aku nggak ditinggalin lagi?”

  • “Apa aku nggak cukup layak dicintai?”

Kepalamu jadi penuh, padahal hatimu hanya ingin kamu berhenti sebentar… dan berani merasa.

🧩 Luka Lama di Balik Pola Overthinking

 

Di masa kecil, saat seharusnya kamu bebas bilang:

“Aku sedih.”
“Aku marah.”
“Aku takut.”

…mungkin kamu justru disuruh diam, disuruh kuat, atau bahkan ditertawakan.

Dan sejak saat itu, sistem sarafmu belajar:
🧱 “Merasa itu bahaya.”
🧱 “Menangis itu lemah.”
🧱 “Lebih aman pakai logika daripada jujur dengan rasa.”

Akhirnya kamu tumbuh menjadi “anak pintar” — yang paham segalanya, tapi tidak tahu bagaimana caranya merasa.

Emosimu tidak hilang. Ia hanya berpindah rumah —
dari jantung ke kepala.
Dan di sanalah ia berubah menjadi overthinking, anxiety, dan rasa bersalah tanpa sebab.

🌀 Cakra Jantung & Cakra Tenggorokan: Dua Jalur Energi yang Sering Tersumbat

 

Dalam sistem energi tubuh manusia, dua pusat energi (cakra) ini berperan besar dalam kemampuanmu untuk merasa dan mengekspresikan diri:

💚 Cakra Jantung (Anahata)

Pusat dari cinta, penerimaan, dan rasa aman.
Jika tertutup, kamu akan sulit merasa dekat dengan orang lain, takut mencintai, dan menekan luka lama.
Tubuh terasa berat di dada, napas pendek, dan sulit percaya pada cinta sejati.

🔵 Cakra Tenggorokan (Vishuddha)

Pusat dari komunikasi dan ekspresi diri.
Jika tersumbat, kamu sulit berkata jujur, takut ditolak, dan merasa tidak didengar.
Energi tertahan di tenggorokan — membuatmu ingin menangis, tapi tidak bisa.

Dan ketika dua pusat energi ini tertutup, emosi yang seharusnya keluar melalui suara atau air mata akan naik ke kepala…
menjadi pikiran yang terus berputar tanpa ujung.

🧒 Inner Child: Anak Kecil di Dalam Dirimu yang Belum Pernah Didengar

 

Setiap manusia memiliki inner child — bagian diri yang masih menyimpan pengalaman dan emosi masa kecil.

Sebagai anak, kamu hanya butuh tiga hal:

  1. Rasa aman untuk merasa
  2. Validasi bahwa perasaanmu penting
  3. Kehangatan — pelukan, atau suara yang berkata: “nggak apa-apa kamu merasa begitu.”

Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, inner child tumbuh dengan luka yang tak terlihat.
Dan sebagai orang dewasa, kamu mulai mencari pengganti rasa aman itu lewat kontrol pikiran, hubungan yang rumit, atau kesibukan berlebihan.

Padahal tubuhmu tidak butuh jawaban rumit.
Ia hanya butuh kamu mengakui rasa yang pernah ditolak.

💬 Kamu Nggak Butuh Jawaban — Kamu Butuh Ruang Aman untuk Merasa

 

Kamu tidak overthinking karena bodoh.
Kamu overthinking karena tidak punya tempat aman untuk merasa.

Begitu kamu berada dalam ruang yang aman —
tubuhmu mulai “melepaskan” semua yang selama ini ditahan:

💧 Menangis tanpa sebab
😌 Napas jadi panjang dan ringan
😅 Kadang gemetar, kadang tertawa tiba-tiba

Itu bukan gangguan.
Itu tubuhmu sedang sembuh.

Karena akhirnya, untuk pertama kalinya dalam waktu lama — kamu merasa aman untuk menjadi dirimu sendiri.

🌙 Hypnoseduction: Menyembuhkan Pikiran Lewat Tubuh dan Energi

 

Private Coaching Hypnoseduction bukan sekadar coaching.
Ini adalah perjalanan penyembuhan multi-dimensi:
menyentuh lapisan terdalam pikiran, tubuh, dan energi jiwa.

Kamu tidak hanya belajar “berpikir positif” —
kamu belajar merasakan lagi.

Lewat proses energi, napas, dan reprogramming bawah sadar, sesi ini membantu:

  • Melepaskan trauma dan energi emosi lama dari tubuh

  • Membuka cakra jantung dan tenggorokan agar ekspresi diri mengalir alami

  • Menyambungkan kembali tubuh–pikiran–jiwa dalam harmoni

  • Menciptakan kedamaian sejati yang lahir dari rasa aman, bukan dari pikiran yang dikendalikan

🌹 Karena Kedamaian Sejati Tidak Datang dari Pikiran yang Tenang, Tapi dari Tubuh yang Percaya Bahwa Ia Aman

 

“Ketika kamu belajar merasakan, pikiranmu akan berhenti berperang.”
Erlang Prayudha

Jika kamu ingin berhenti hidup di kepala dan mulai hidup dari hati,
saya undang kamu untuk memulai perjalanan ini bersamaku.

📩 Daftar Waiting List Private Coaching Hypnoseduction
Untuk pembimbingan pribadi bersama Erlang Prayudha, isi formulir di bawah ini:
👉 https://forms.gle/6Jp4z28qf74W5ro8A

Hypnoseduction — Healing Melalui Energi, Rasa, dan Kesadaran.
Bukan sekadar tenang, tapi pulih. Bukan sekadar berpikir, tapi kembali merasa.

Baca Lainnya…

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published.

HUBUNGI ERLANG SEKARANG

Siap untuk merasakan perubahan besar dalam hidup anda?

Website Developed By JASA WEB MAGELANG – Web Hosting By JASA WEB MAGELANG